Palembang, 1 Januari 2015
05.09
Ditulis di sela-sela tidak berkomunikasi dengan kamu karena kesibukan masing-masing dan belum tidur seharian
Terkadang, kamu bisa mengetahui bahwa ada seseorang yang menyayangi kamu dengan begitu mudah.
Sesederhana itu.
Semudah menarik selimut di malam hujan yang dingin secara naluriah. Sesimpel kamu makan ketika lapar, dan tidur ketika mengantuk.
You just know.
Bahkan tidak perlu jarak sedekat nadi untuk mengetahinya karena kamu bisa merasakannya walau ada jarak sejauh matahari ke bumi.
Even when you have 869,92 miles to conquer of.
Seringnya, bukan hal mewah dan luar biasa yang membuat kamu merasa disayangi;
sesederhana melihat foto-foto lama dan tersadarkan akan detail-detail kecil yang tadinya luput terlihat.
Sesederhana itu pun juga senyummu merekah dan syukurmu terucap,
menyadari bahwa ada orang yang bisa menyayangi kamu apa adanya.
I am twenty-something, dan ini saatnya aku mulai berpikir realistis.
Hidup memang tidak selalu soal cinta. Yang kita butuhkan adalah orang yang bisa bersama-sama mendukung mimpi masing-masing, dengan doa berdua.
Kamu memang bukan orang yang romantis atau puitis;
juga bukan tipe orang yang sama dengan apa yang telah aku jalani dengan orang-orang sebelum kamu.
Kamu orang yang berbeda, jauh sangat berbeda.
But you know what? It is okay.
Mengapa?
As simple as because you make butterflies in my stomach.
Sesederhana itu.
