Palembang, 19 Januari 2015
Tapi bagi saya, Senin malam ini berbeda.
Senin malam ini, memiliki pahit dan manisnya sendiri.
Manisnya, karena saya melihat dua hal yang sangat tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kamu dan Palembang. Tapi malam ini, kamu dan Palembang disejajarkan. Dan saya bahagia.
Lebih dari sekedar bahagia.
Ampera malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya, dan akan selalu sama dengan malam-malam berikutnya.
Tapi malam berikutnya mungkin tidak ada kamu lagi di samping saya seperti malam ini.
- - - - - - - - -
Orang bilang, saat-saat terbaik adalah saat dimana kamu tidak peduli dengan gadget ataupun media sosial. Kamu terlalu menikmati setiap detik yang ada sampai kamu tidak peduli dengan semua kemewahan yang ditawarkan oleh gadget maupun media sosialmu.
Dan beberapa hari belakangan ini, saya merasakan hal itu.
Terlalu bahagia sampai untuk menulis dan membagikan kebahagiaan saya pun malas.
Karena kata-kata pun tidak cukup untuk mengungkapkan seberapa bahagianya saya.
Mungkin bagi kamu bukan masalah besar untuk sekedar datang dan menyampaikan rasa sayang kamu. Bagi saya pun, melihat kamu di hari spesial saya merupakan mimpi yang terlalu indah. Too good to be true.
Tapi kamu, memang keajaiban yang datang when I less expect.
Mungkin kamu lelah dengan dua kata: 'terima kasih' yang selalu saya ucapkan. Tapi, tidak ada kata yang lebih bisa menggambarkan perasaan saya kepada kamu.
Terima kasih karena sudah ada.
Itu yang paling penting.
Karena kalau kamu tidak ada, kebahagiaan ini mungkin juga tidak akan ada.
- - - - - - - - - -
Senin malam ini manis.
Dan walau besok akan pahit, saya hanya peduli hari ini.
Enjoy every second while it lasts.