Setiap hari, kita belajar sesuatu. Learning by doing, mempelajari satu demi satu hal lainnya melalui pengalaman.
Dan pelajaran saya hari ini bernama, kegagalan.
Satu hal yang saya impi-impikan sejak lama gagal saya raih, ketika sudah ada di depan mata saya. Satu hal yang hanya butuh satu jinjitan di ujung tumit kaki saya untuk saya raih. Tapi saya gagal meraihnya.
Sedih? Don't say. Lebih tepatnya saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri. Mungkin kemarin saya berjuang kurang keras. Mungkin kemarin doa saya kurang kuat. Mungkin kemarin banyak kekurangan-kekurangan yang belum saya sadari.
Yang jelas saya gagal. And it pretty hurts, actually.
It's easy to say, "It's okay. You can try again. There's plenty of fish in the water, you're still young. Maybe it just doesn't meant to be." But in reality, this sucks. When you know you can do more than what you did yesterday. When you know it was just around the corner but you can't reach it.
But yeah, guess what. Life sucks sometimes.
Mungkin saya hanya harus belajar ikhlas. Mengikhlaskan apa yang belum jadi rezeki saya. Yang saya sudah kejar beberapa bulan belakang ini.
Hidup memang tidak semudah yang saya bayangkan. Mungkin saya harus terjatuh dulu untuk menyadari bahwa life is hard, so try harder.
Mungkin saya harus jatuh dulu untuk berusaha lebih keras lagi. Failed once, stand up eight.
Mungkin ini hanyalah sebuah turning point dalam hidup saya, untuk mengetahui apa itu gagal.
Yeah, maybe.
But you know what?
I am twenty-one and I realize that quote is just nothing-but-only-the-well-read-words when you are down.
I am twenty-one and I realize that quote is just nothing-but-only-the-well-read-words when you are down.
Well, find another back-up plan, shall we?